HARAPAN itu menyapaku lagi



“Tuhan maafkan diri ini yang tak pernah bisa menjauh dari angan tentangnyaa, namun apalah daya ini bila ternyata sesungguhnya aku terlalu cintaaaaa diaaaaa~~ “

Rangkaian kata bersamaan alunan nada-nada yang dinamis mengalun dari benda kecil tak bernyawa, tak berhati itu. Detak perpindahan jarum jam dinding di sisi lain itu mengisi sela antara alunan itu, mungkin diselingi pula dengan ribuan besit hayalan ataupun fikiran yang berputar-putar di benakku. Beberapa patah kata terlontar dari suara manis anak laki-laki di sebelahku, dia adikku.

Perputaran roda kehidupan sangat kurasakan akhir-akhir ini, sejenak aku merasakan segalanya, bersama segalanya, dan di waktu berikutnya semua beranjak pergi meninggalkanku menyisakan debu-debu halus di sela luka. Takdir memang sulit di tebak, tak mampu terbaca walau lewat perasaan.

Seringkali aku membandingkan setiap rasa yang di rasakan oleh orang-orang di sekitarku. Menyenangkan. Aku jadi merasa aku tak lagi sendiri walaupun mungkin dia bersama bebannya dan aku bersama dukaku sendiri tapi aku merasa kita semua berjuang untuk lari dari rentetan perih ini.

Angin membawa cerita lain hari ini, pagi ini, siang ini, sore ini atau malam ini, semuanya berbeda. Sebelumnya aku pernah merasakannya, tapi bersamaan dengan beranjaknya sang waktu, detik-detik itu menghapus perasaanku, dan saat dia kembali kini rasa itu pun datang lagi. Tanpa bisa dipungkiri. Bisakah aku melihat sedikit saja ceritaku setelah ini? Aku ingin memilih langkah yang tepat untuk diriku. Lagi-lagi aku terperangkap dalam lingkaran itu.

Lingkaran yang membawa diriku menjadi seperti ini. Seseorang yang penakut, bahkan pengecut. Seseorang yang patut dibenci karena kebodohannya. Aku tak pernah mampu mengumpulkan energy untuk menceritakan semuanya, menyimpannya sendirian, yang kemudian menguburnya dalam-dalam, diam-diam. 

Suatu hari nanti ketika harapan itu datang lagi, aku akan menyiapkan diri untuk mengutarakan pilihanku, ya suatu hari nanti. Hari di mana aku berhasil mengumpulkan seluruh emosi dan membiarkan egoisme mengendalikan diriku. Izinkan aku melakukannya. Izinkan aku egois, untuk kesekian kalinya ini. Maaf untuk itu.

“Ku bahagiaaaa kau telah terlahir di duniaa, dan kau ada di antara milyaran manusia dan ku bisa dengan radarku menemukanmuuu~~ “

Ku biarkan alunan itu menutup malam ku. Bonsoir :).

posted under |

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan tuangkan pesan anda setelah membaca,
terimakasih ^^
untuk melihat postan saya yang lebih dulu silahkan cek posting lama

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Recent News

HAPPY READING FOR STALKER ツ

Followers


Recent Comments